COSO
adalah singkatan dari Comitte of Sponsoring Organization of treadway Commision,
yaitu suatu inisiatif dari sektor swasta yang dibentuk pada tahun 1985. Tujuan
utamanya adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan
penggelapan laporan keuangan dan membuat rekomendai untuk pengendalian,
standar, dan kriteria internal yang dapat digunakan perusahaan untuk menilai
sistem pengendalian mereka.
Definisi internal control menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
Definisi internal control menurut COSO
Suatu proses yang dijalankan oleh dewan direksi, manajemen, dan staff, untuk membuat reasonable assurance mengenai:
- Efektifitas dan efisiensi operasional
- Reliabilitas pelaporan keuangan
- Kepatuhan atas hukum dan peraturan yang berlaku
- Control Environment
- Risk Assessment
- Control Activities
- Information and communication
- Monitoring
Di tahun 2004, COSO mengeluarkan report ‘Enterprise Risk Management –
Integrated Framework’, sebagai pengembangan COSO framework di atas.
Dijelaskan ada 8 komponen dalam Enterprise Risk Management, yaitu:
- Internal Environment
Sangat
menentukan warna dari sebuah organisasi dan memberi dasar bagi cara pandang
terhadap risiko dari setiap orang dalam organisasi tersebut. Didalam lingkungan
internal ini termasuk, filosofi manajemen risikodan risk appetite, nilai-nilai
etika dan integritas, dan lingkungan dimana kesemuanya tersebut berjalan.
- Objective Setting
Tujuan
perusahaan harus ada terlebih dahulusebelum manajemen dapat mengidentifikasi
kejadian-kejadian yang berpotensi mempengaruhi dalam pencapaian tujuan
tersebut. ERM memastikan bahwa manajemen memiliki sebuah proses untuk
menetapkan tujuan dan tujuan tersebut terkait serta mendukung misi perusahaan
dan konsisten dengan risk appetite-nya.
- Event Identification
Kejadian
internal dan eksternal yang mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan harus
diidentifikasi, dan dibedakan antara risiko dan peluang yang dapat terjadi.
Peluang dikembalikan kepada proses penetapan strategi atau tujuan manajemen.
- Risiko Assessment
Risiko
dianalisis dengan memperhitungkan kemungkinan terjadi (likelihood) dan
dampaknya (impact), sebagai dasar bagi penentuan pengelolaan risiko.
- Risk Response
Manajemen
memilih respons risiko, menghindar, menerima, mengurangi, mengalihkan, dan
mengembangkan suatu kegiatan agar risiko yang terjadi masih sesuai dengan
toleransi dan risk appetite.
- Control Activities
Kebijakan
serta prosedur yang ditetapkan dan diimplementasikan untuk membantu memastikan
respons risiko berjalan dengan efektif.
- Information and Communication
Informasi
yang relevan diidentifikasi, ditangkap, dan dikomunikasikan dalam bentuk dan
waktu yang memungkinkan setiap orang menjalankan tanggung jawabnya.
- Monitoring
Keseluruhan
proses ERM dimonitor dan modifikasi dilakukan apabila perlu. Pengawasan
dilakukan secara melekat pada kegiatan manajemen yang berjalan terus-menerus,
melalui evaluasi secara khusus, atau dengan keduanya.




